Sabtu, 01 Januari 2011

Effect Makanan Terhadap Fisik dan Mental

Kita adalah apa yang kita makan. Potongan-potongan makanan enak yang kita makan yang masuk ke dalam mulut kita pada akhirnya membangun tiap-tiap sel tubuh kita dan mempengaruhi tidak hanya kesehatan fisik kita saja tetapi juga mempengaruhi jalan pikiran kita.

Eksperimen-eksperimen terakhir telah memperlihatkan bahwa makanan-makanan tertentu secara langsung mempengaruhi kerja otak dengan mempengaruhi kimia neurotransmiter otak yang terlibat di dalam berbagai fungsi mental dan fisik: daya ingat, tidur, koordinasi motorik, rasa sakit, depresi, kemampuan belajar dan bahkan presepsi kita tentang kenyataan hidup. Memakan makanan yang kaya akan lesitin misalnya ( yang terdapat di dalam kacang kedelai), dapat meningkatkan kekuatan daya ingat; sedangkan memakan makanan yang kaya akan karbohdrat dan sedikit protein adalah cara yang paling pasti untuk membuat otak mengantuk berjam-jam setelah itu.[1] Penelitan-penelitan telah mengindikasikan bahwa bahkan gejala-gejala schizophrenia, hiperaktifitas dan bebarapa penyakit mental lainnya dapat dikurangi dengan terapi perbaikan diet.

Ribuan tahun yang lalu, para pertapa yoga menyadari sangat pentingnya makanan yang kita makan terhadap keadaan tubuh dan pikiran kita. Melalui investigasi introspektif dan mendalamnya, yogi-yogi tersebut menyadari apa yang ilmuwan modern sejak jaman Einstein baru mulai menemukan : bahwa seluruh alam semesta yang tercipta ini terdiri dari getaran-getaran ? getaran-getaran energi dan akhirnya getaran kesadaran. Di dalam semesta gelombang-gelombang yang beranekaragam ini, yang kita sebut materi (padatan, cairan dan gas), suara, cahaya dan pikiran semuanya hanyalah gelombang-gelombang yang bergetar pada berbagai frekwensi dari kasar sampai halus. Semua makanan juga terkandung getaran-getaran halus mereka pada frekwensi yang berbeda-beda dan frekwensi-frekwensi ini akhirnya mempengaruhi tubuh dan pikiran dari orang yang yang memakannya. Setelah bereksperimen dalam jangka waktu yang lama dengan mengamati pengaruh berbagai makanan terhadap tubuh dan pikiran mereka sendiri ( karena para yogi adalah orang-orang yang praktikal dan empirikal dan bukan hanya orang-orang yang teoritikal), para pertapa kuno tersebut menggolongkan makanan kedalam tiga kategori yang berhubungan dengan tiga kekuatan yang bekerja secara simultan dimanapun di alam semesta ini dan di dalam setiap entitas. Ketika salah satu dari gerakan getaran-getaran atau kekuatan energi ini mendominasi dalam suatu objek atau mahluk, maka mereka akan mempunyai kualitas seperti tenaga-tenaga tersebut.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar