Sabtu, 01 Januari 2011

Prosedur Makan

Sebelum makan, lakukan vyápaka shaoca dengan baik dengan air dingin. Pada iklim yang sangat dingin, gunakanlah air hangat. Caranya adalah: cuci tangan, muka, kaki, leher dan organ kelamin. Kemudian, dengan mata terbuka, tahan air dalam mulut, dan cipratilah mata dengan lembut minimum dua belas kali.

Sebelum duduk makan, undanglah siapa saja yang ada disekitar anda untuk berbagi makan dengan anda. Bila mereka tak mau berbagi, tanyailah apakah mereka memiliki cukup makanan.

Saat makan duduklah dengan enak. Tentu lebih baik makan dengan teman daripada sendirian. Janganlah duduk makan kalau hati sedang marah atau dalam keadaan pikiran kacau.

Bila beberapa orang makan dari satu piring, yakinkan bahwa tak ada orang yang sedang sakit ikut serta, karena akibatnya orang sehat dapat tertular. Tentu menarik untuk melihat beberapa orang makan bersama dari satu piring kalau tak ada penyakit menular pada mereka.

Saat makan yang baik adalah kalau pernapasan melalui hidung kanan. Juga sesudah makan, baik kalau aliran pernapasan masih pada hidung kanan untuk beberapa waktu,karena saat itulah kelenjar-kelenjar pencernaan mulai mengeluarkan keluaran yang cukup untuk pencernaan.

Makan saat tidak lapar atau hanya setengah lapar sangatlah merugikan kesehatan. Juga makan makanan yang kaya sekali selama berhari-hari atau terlalu banyak makan makanan yang mewah dan terlalu banyak karena memang rakus, atau tidak beristirahan setelah makan sebelum lari ke kantor, atau terlalu penuh mengisi perut dengan makanan. Kebiasaan-kebiasaan itu merugikan kesehatan.

(Untuk pencernaan yang baik, penuhilah perut setengahnya dengan makanan, seperempatnya dengan air, dan sisakan seperempatnya untuk udara).

Setelah selesai makan malam berjalan-jalanlah sedikit. Ini baik sekali untuk kesehatan.


Kelompok Makanan

Pada setiap benda dalam jagad raya ini, selalu salah satu dari tiga sifat ini yang dominan – sattva, rajah dan tamah. [sifat halus, menengah, dan kasar, lihat Brahmacakra.] Maka makanan juga dibagi dalam tiga kategori menurut sifatnya yang dominan. 

1. Sáttvika Áhára: adalah kelompok makanan berbulir seperti beras, gandum, barle, dll., semua polong-polongan, semua buah-buahan dan umbi-umbian; semua sayuran (kecuali wortel ungu, terung putih, bawang merah, bawang putih, dan jamur-jamuran); susu dan produksusu, semua sayuran hijau dan berdaun kecuali mustard dan puni merah.

Semua jenis bumbu kecuali kayumanis, cengkeh dan cardamom, dan semua manisan dapat dimakan.

Makanan sáttvika diperlukan bagi mereka yang berlatih ásana. Bagi mereka yang sulit meninggalkan kebiasaan makan makanan rájasika secara mendadak sebaiknya makan myrobalan. Mereka yang makan makanan sáttvika harus menghindari mustard atau produk mustard dalam jumlah besar. Mereka yang makan makanan rájasika sebaiknya secara perlahan-lahan mengubahnya menjadi sáttvika, dan mereka yang makan makanan támasika sebaiknya meninggalkannya secepat mungkin.

Untuk para avadhúta dan avadhútiká dari Ananda Marga memang hanya ada satu jenis makanan, yaitu makanan sáttvika.

Semua makanan yang berguna baik bagi tubuh dan pikiran adalah makanan sáttvika. 



2. Rájasika áhára: Semua makanan yang baik bagi tubuh namun netral bagi pikiran, atau sebaliknya, disebut rájasika. Makanan yang tidak termasuk kelompok sárrvika atau támasika sifatnya adalah rájasika. Di beberapa negeri dengan yang bersalju, makanan rájasika dapat diperlakukan sebagai sáttvika dan makanan támasika sebagai rájasika. 



3. Támasika áhára: Semua makan yang merugikan tubuh, atau merugikan pikiran, meskipun tidak merugikan yang lainnya, disebut támasika.

Makanan yang basi atau busuk, daging binatang besar seperti sapi dan kerbau, dan semua jenis yang memabukkan, termasuk kelompok támasika.

Teh, kakao atau minuman sejenis dalam jumlah sedikit yang tidak melenyapkan pikiran sehatnya termasuk kelompok rájasika. Susu sapi yang baru melahirkan, terung putih, sayuran hijau jenis puni merah atau mustard adalah támasika. Masúr dál yang dimasak untuk sekali makan menjadi támasika untuk kesempatan makan berikutnya.

Makan daging – mereka yang berkeinginan kuat untuk makan daging atau mereka yang memang memerlukan makan daging sebaiknya makan hanya daging binatang jantan atau dikebiri. Janganlah seseorang dengan sadar makan binatang betina. Sama sekali jangan makan ayam-ayaman betina.

Jangan membunuh ikan yang ukurannya seperempat atau kurang dari ukuran dewasa normalnya. Juga, jangan bunuh ikan saat masih kecil atau sedang hamil. (Diambil dari Caryácarya Bagian 3).


Effect Makanan Terhadap Fisik dan Mental

Kita adalah apa yang kita makan. Potongan-potongan makanan enak yang kita makan yang masuk ke dalam mulut kita pada akhirnya membangun tiap-tiap sel tubuh kita dan mempengaruhi tidak hanya kesehatan fisik kita saja tetapi juga mempengaruhi jalan pikiran kita.

Eksperimen-eksperimen terakhir telah memperlihatkan bahwa makanan-makanan tertentu secara langsung mempengaruhi kerja otak dengan mempengaruhi kimia neurotransmiter otak yang terlibat di dalam berbagai fungsi mental dan fisik: daya ingat, tidur, koordinasi motorik, rasa sakit, depresi, kemampuan belajar dan bahkan presepsi kita tentang kenyataan hidup. Memakan makanan yang kaya akan lesitin misalnya ( yang terdapat di dalam kacang kedelai), dapat meningkatkan kekuatan daya ingat; sedangkan memakan makanan yang kaya akan karbohdrat dan sedikit protein adalah cara yang paling pasti untuk membuat otak mengantuk berjam-jam setelah itu.[1] Penelitan-penelitan telah mengindikasikan bahwa bahkan gejala-gejala schizophrenia, hiperaktifitas dan bebarapa penyakit mental lainnya dapat dikurangi dengan terapi perbaikan diet.

Ribuan tahun yang lalu, para pertapa yoga menyadari sangat pentingnya makanan yang kita makan terhadap keadaan tubuh dan pikiran kita. Melalui investigasi introspektif dan mendalamnya, yogi-yogi tersebut menyadari apa yang ilmuwan modern sejak jaman Einstein baru mulai menemukan : bahwa seluruh alam semesta yang tercipta ini terdiri dari getaran-getaran ? getaran-getaran energi dan akhirnya getaran kesadaran. Di dalam semesta gelombang-gelombang yang beranekaragam ini, yang kita sebut materi (padatan, cairan dan gas), suara, cahaya dan pikiran semuanya hanyalah gelombang-gelombang yang bergetar pada berbagai frekwensi dari kasar sampai halus. Semua makanan juga terkandung getaran-getaran halus mereka pada frekwensi yang berbeda-beda dan frekwensi-frekwensi ini akhirnya mempengaruhi tubuh dan pikiran dari orang yang yang memakannya. Setelah bereksperimen dalam jangka waktu yang lama dengan mengamati pengaruh berbagai makanan terhadap tubuh dan pikiran mereka sendiri ( karena para yogi adalah orang-orang yang praktikal dan empirikal dan bukan hanya orang-orang yang teoritikal), para pertapa kuno tersebut menggolongkan makanan kedalam tiga kategori yang berhubungan dengan tiga kekuatan yang bekerja secara simultan dimanapun di alam semesta ini dan di dalam setiap entitas. Ketika salah satu dari gerakan getaran-getaran atau kekuatan energi ini mendominasi dalam suatu objek atau mahluk, maka mereka akan mempunyai kualitas seperti tenaga-tenaga tersebut.


Meditasi

Meditasi sering kali diartikan dengan duduk diam memandang kedalam, menganalisa atau hanya memikirkan suatu hal tertentu, berlainan dengan doa. Kadang kala diartikan pula dengan duduk dan menutup mata serta mendorong pikiran untuk tidak berpikir atau berpikir hampa, dengan demikian dapat memberikan kedamaian pikiran, dikaitkan dengan pelarian dari berbagai permasalahan. Namun tak satupun yang sesuai dengan makna meditasi Yoga yang sesungguhnya.

Meditasi sering kali diartikan dengan duduk diam memandang kedalam, menganalisa atau hanya memikirkan suatu hal tertentu, berlainan dengan doa. Kadang kala diartikan pula dengan duduk dan menutup mata serta mendorong pikiran untuk tidak berpikir atau berpikir hampa, dengan demikian dapat memberikan kedamaian pikiran, dikaitkan dengan pelarian dari berbagai permasalahan. Namun tak satupun yang sesuai dengan makna meditasi Yoga yang sesungguhnya.

Pada terminologi Yoga, meditasi disebut dengan Dhyana yang artinya adalah aliran pikiran. Ketika pikiran seseorang mengalir dengan halus tanpa hambatan, menyatu seluruhnya dalam pikiran Kesadaran Kosmis, maka keadaan tersebut merupakan suatu keadaan bakti yang murni dan terdalam. Meskipun seseorang yang baru belajar hanya mampu berkonsentrasi dalam meditasi untuk beberapa saat lamanya, namun dengan bantuan teknik meditasi yang diajarkan disesuaikan dengan kemampuan masing-masing individu, para aspiran lambat laun akan mencapai kesadaran dan perasaan yang tertinggi.

Ketika meditasi mulai tersubyektifkan atau ketika pikiran seorang meditator meluas menuju ketakterbatasan, maka perasaan individualitas tak lagi muncul, dan kesadaran akan Penyatuan Kosmis yang disebut dengan Samadhi akan tercapai. Keadaan ini disebut dengan Anandam atau Kebahagiaan Kosmis, yaitu kesadaran yang benar-benar bebas dari keterikatan ego dan menyatu dengan Kesadaran Kosmis yang meliputi seluruh semesta.

Seperti yang telah dijelaskan dimuka, teknik-teknik meditasi yang diajarkan di Ananda Marga berdasarkan pada pengetahuan Tantra (yang selanjutnya dikenal sebagai Astaunga Yoga). Tantra berarti kebebasan dari kegelapan dengan cara penyatuan dengan Yang Maha Tinggi. Latihan-latihan tersebut secara ilmiah dan sistematis dapat membantu seseorang dalam mempelajari bagaimana mengendalikan energi dan ekspresi pikiran serta menyelaminya, bila tidak, kekuatan mental akan terbuang percuma disebabkan karena pengaruh gangguan-gangguan internal maupun eksternal. Untuk mengarahkan pikiran saat meditasi, kita membutuhkan suatu titik untuk konsentrasi. Pikiran ingin selalu menuju kepada hal-hal yang menyenangkan, dan oleh karenanya dengan bantuan Mantra atau getaran suara khusus yang mampu mengarahkan pikiran kepada sesuatu yang menyenangkan -- Kesadaran Tanpa Batas. Mantra secara harafiah bermakna Sesuatu Yang Membebaskan Pikiran, suatu kata untuk pikiran agar dapat berkonsentrasi selama meditasi. Mantra merupakan bahasa Sansekerta.